top of page

Komersialisasi Kepercayaan Mistis

Writer's picture: diniseptiantinurkhdiniseptiantinurkh

Kepercayaan mistis merupakan bagian dari tradisi dan budaya masyarakat Indonesia. Antropolog Budi Rajab mendefinisikan kepercayaan mistis sebagai sebuah kepercayaan bahwa dunia dihuni oleh kekuatan-kekuatan supranatural yang mana harus dihormati, disembah, dan dimintai pertolongan. Salah satu bentuk kepercayaan mistis yang seringkali kita temukan adalah kepercayaan terhadap ramalan-ramalan. Melalui ramalan-ramalan, masyarakat menentukan bagaimana nasib baik dan buruk mereka. Sebagai contoh, mereka menggunakan ramalan untuk menentukan pernikahan, memulai bisnis, perjodohan, dan lain-lain. Banyaknya masyarakat yang mempercayai ramalan-ramalan ini menjadikannya sebagai peluang komersialisasi kepercayaan mistis.


Karena banyaknya permintaan, tokoh-tokoh peramal seringkali mematok harga yang lumayan untuk sekali konsultasi. Roy Kiyoshi, salah satu tokoh peramal terkenal Indonesia, meraih kesuksesannya setelah acara tv, “Karma” di ANTV, yang dibintanginya meraih kesuksesan yang besar. Diberitakan, Roy Kiyoshi memasang tarif 10 juta selama satu jam konsultasi. Selain menguntungkan bagi Roy Kiyoshi, peluang komersialisasi ramalan ini juga menguntungkan bagi industri pertelevisian, ANTV, dimana saat itu rating acara tersebut sangat tinggi.


Selain ramalan, cerita-cerita horor juga cukup menarik perhatian masyarakat Indonesia saat ini. Sebuah makhluk mistis seringkali diceritakan menjaga tempat-tempat mistis di daerah tertentu, sebagai contoh, Lawang Sewu di Semarang. Kepercayaan-kepercayaan ini mengharuskan masyarakat untuk menghormati tempat-tempat yang dianggap mistis tersebut. Dengan semakin banyaknya peminat cerita horor, cerita horor juga menjadi salah satu peluang komersialisasi oleh industri hiburan tanah air. Mereka percaya bahwa masyarakat Indonesia yang masih kental akan kepercayaan-nya terhadap hal-hal mistis dapat menjadi peluang bisnis mereka.


Industri pertelevisian mulai memproduksi tayangan-tayangan yang menampilkan cerita-cerita horor dari berbagai tempat di Indonesia seperti acara Uji Nyali Trans Tv. Selain itu, media mainstream Indonesia seperti youtube juga turut serta dalam komersialisasi cerita horor ini seperti channel youtube Jurnalrisa dan Sara Wijayanto. Karena banyaknya penikmat cerita horor, konten-konten mereka seringkali masuk di dalam trending youtube Indonesia. NoxInfluencer memperkirakan penghasilan perbulan channel youtube jurnalrisa mencapai Rp. 178.39 jt- Rp. 624.39 jt sedangkan channel youtube Sara Wijayanto diperkirakan memiliki penghasilan perbulan mencapai Rp. 257.39jt - Rp. 900.46 jt.


Selain media mainstream, kepercayaan mistis ini juga berusaha dikomersialisasikan oleh industri film horor Indonesia. Di dalam sejarahnya, komersialisasi kepercayaan mistis melalui film horor sudah ditunjukkan sejak dahulu. Di era 1980-an kita mengenal ikon film horor yaitu Suzana. Film-film horor yang dibintanginya memiliki kesuksesan yang luar biasa bahkan masih ditayangkan hingga saat ini. Tidak sampai disitu, industri perfilman Indonesia terus menerus memproduksi film horor karena peminatnya yang tak kunjung redup. Beberapa film horor yang belakangan banyak ditonton masyarakat Indonesia yaitu Danur, Pengabdi Setan, dan Sebelum Iblis Menjemput menjadi contoh film horor terlaris saat ini dengan penghasilan penjualan tiket film danur mencapai 9.23 USD dan pengabdi setan mencapai 16.2 juta USD. Sensasi rasa takut yang ditawarkan film horor menjadi candu tersendiri bagi masyarakat Indonesia untuk terus menikmati film horor.


Berbagai fenomena tersebut menunjukkan adanya perubahan nilai kepercayaan mistis dari yang semula hanya sebagai sebuah kepercayaan yang perlu disembah, dihormati, dan dimintai tolong, menjadi sebuah hiburan. Perubahan inilah yang turut menjadi peluang komersialisasi dari kepercayaan-kepercayaan mistis tersebut.


Selain di dalam industri hiburan, komersialisasi kepercayaan mistis juga dapat kita temui melalui aplikasi SMS. Kita pasti pernah mendapatkan pesan iklan yang menawarkan jasa santet atau pelet melalui SMS. Meskipun belum ada penelitian apakah strategi pemasaran tersebut berhasil, akan tetapi melalui fenomena ini kita dapat melihat adanya upaya komersialisasi terhadap kepercayaan mistis yang berkembang didalam masyarakat Indonesia melalui iklan SMS.


4 views0 comments

Comments


bottom of page