![](https://static.wixstatic.com/media/66cbdb_1ecc9c4a8e9f4313b43fafaafaf366d5~mv2.jpg/v1/fill/w_980,h_1470,al_c,q_85,usm_0.66_1.00_0.01,enc_auto/66cbdb_1ecc9c4a8e9f4313b43fafaafaf366d5~mv2.jpg)
Sistem politik terdiri dari seluruh aktivitas atau interaksi yang terhubung secara langsung dengan pengalokasian otoritas sebuah nilai terhadap masyarakat. Interaksi yang tidak mengambil bagian dari karakteristik akan dikeluarkan dari sistem politik dan dilihat sebagai variabel luar dalam sebuah lingkungan. Lingkungan, yang mana terbagi menjadi intrasocietal dan extrasocietal juga mengandung sistem yang dapat dibedakan seperti ekologis, biologis, kepribadian, dan sistem sosial.
Sistem politik ada untuk mempengaruhi lingkungan tersebut, dan lingkungan terpengaruh oleh tindakan sistem politik. Untuk menggunakan terminologi David Easton, sistem politik dan lingkungannya harus terhubung dengan hubungan input-output. Sistem politik itu sendiri, dipahami sebagai proses perubahan yang mana bekerja untuk mengubah input menjadi output untuk memastikan kelangsungan hidup sebuah sistem.
David Easton membandingkan sistem politik dengan sebuah perusahaan yang besar dan kompleks, yang mana membutuhkan bahan mentah dan mengubahnya menjadi produk jadi. Selain itu, ia juga membandingkan sistem politik dengan jaringan komunikasi raksasa dimana satu jenis informasi mengalir masuk dan keluar dari jenis komunikasi lain yang muncul. Pertukaran keluar dan masuknya sistem politik dan lingkungannya dapat diringkas dalam beberapa cara.
Ada dua jenis input dasar dalam sistem politik yaitu tuntutan dan dukungan. Input tersebut menyediakan bahan mentah atau informasi dimana sistem harus di proses sejalan dengan energi yang mendukungnya. Tuntutan berakar pada fakta bahwa kelangkaan yang terjadi dalam semua masyarakat berkaitan dengan sebagian besar hal yang diinginkan manusia atau sebuah nilai. Manusia ingin menjadi tuntutan dimana suara individu atau kelompok mempengaruhi otoritas dalam melakukan sebuah tindakan. Beberapa tuntutan, berasal dari individu yang berperan dalam politik itu sendiri. Masukkan dari pendukung mengizinkan sistem politik untuk melakukan pekerjaanya dalam memuaskan sebuah tuntutan.
Sebuah sistem mengatur arus tetap sebuah dukungan untuk mendapatkan energi yang dibutuhkan untuk mengubah tuntutan menjadi keputusan dalam dua cara yaitu melalui hasil yang mempertemukan tuntutan masyarakat dan melalui sosialisasi politik. Karakteristik output sistem politik merupakan keputusan dan implementasi tindakan yang secara otoritatif mengalokasikan hal-hal yang bernilai. Jenis output seperti ini mampu membangkitkan dukungan dengan memuaskan tuntutan atau mengancam berbagai macam saksi.
Lalu, apakah struktur yang berbeda akan menghasilkan kebijakan yang sama?
Struktur birokrasi yang bertugas mengimplementasikan kebijakan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap implementasi kebijakan. Salah satu dari aspek struktur yang penting dari setiap organisasi adalah adanya prosedur operasi yang standar (SOP). SOP menjadi pedoman bagi setiap implementor dalam bertindak.
Struktur negara yang berbeda dapat menghasilkan kebijakan yang sama maupun kebijakan yang berbeda. Dapat menghasilkan kebijakan yang sama karena kebijakan tersebut tidak terpengaruh oleh struktur suatu negara. Sedangkan suatu kebijakan bisa berbeda karena kebijakan tersebut terpengaruh oleh struktur negara tersebut. Contohnya seperti kebijakan suatu negara dalam memilih pemimpinnya.
Comments